Sudut Pandang: Sider

De kembali lagi menulis Sudut Pandang, masih berkaitan dengan topik yang pernah dibahas sebelumnya tentang review. Ulasan kali ini sedikit menyindir, karena De jadi gemes setelah membaca opini seorang oknum berinisial /sensor/

Pertama-tama, De mau nanya dulu nih! Menurut kalian sebagai penulis di portal gratisan seperti wattpad, ffn, aff atau ao3, seberapa pentingnya sebuah review? Entah itu vote, upvote, like, komentar, dsb.

Bagi sebagian besar karya yang pernah De baca, penulis selalu meninggalkan note di akhir cerita kalau review itu penting karena sebagai penyemangat mereka untuk melanjutkan cerita. Setuju! De tidak munafik akan hal itu. Efek pembaca yang meninggalkan jejak justru semakin bikin kita termotivasi untuk menulis lagi. 

Namun sebagian kecil dari para penulis juga mengaku jika tidak terlalu mementingkan review. Nah, kebanyakan yang beropini seperti ini ialah penulis yang followersnya udah bejibun dan karyanya sudah melalang buana. De mikir kok kesannya mereka seperti merendahkan diri.


Dulu masih jadi pemula, De masih cupu karena belum mengerti trik meraih voment di wattpad. The Man Who Came from The Stars yang menjadi karya debut pertama di wattpad itu juga tidak pernah tembus seribu votes, padahal sudah dibaca tujuh ribu kali. Komentar pun masih bisa dihitung jari, bahkan ada yang komennya nol alias gak ada. Saat itu De berpikir positif karena fanfik ini sudah pernah dipublish di fanfiction.net sehingga kemungkinan sudah banyak dibaca oleh orang yang mengakses dilaman portal tersebut.

Lalu De memposting cerita lain yang belum pernah di update di ffn, misalnya saja Even If I Die It's You atau Faithful yang kebetulan waktu postingnya tidak terlalu jauh dengan postingan di ffn. Hingga ceritanya tamat pun jumlah angka views, votes dan comments sangat timpang. Setelah ditelusuri, efek ketimpangan ini disebabkan karena banyaknya pembaca hantu a ka ghost reader yang ogah meninggalkan jejak. Bahasa populernya silent reader atau pembaca diam. Tapi gak menjamin kalo aslinya tuh orang pendiem.


Ini 50 ribu views yang baca setan semua? 👻

Bagaimana cara mengetahui pembaca hantu?
Bagi pengguna wattpad, private chapter kamu. Ini sangat memberi efek buat kamu yang lagi on going nulis cerita. Misalnya aja kamu udah nulis 10 chapter, di chapter 11 ini kamu private nah abis itu bejibun user yang follow kamu. Serius, De pernah mengalami hal ini, padahal gak bermaksud menaikkan jumlah followers. Meskipun tindakan ini gak menggugah hati dan nurani mereka untuk meninggalkan jejak di karya kamu, tapi dari situ kamu cukup tau lah siapa-siapa aja setannya lol.

Sayangnya fitur ini sudah dihapus oleh wattpad /sider tepuk tangan/ 👏👏👏👏👏

Bagi pengguna asianfanfics, chapter bisa disetting agar bisa dilihat oleh subscriber. Jadi mereka harus subscribe atau mengakses cerita kamu dulu buat baca kelengkapan ceritanya. Sementara untuk ffn atau ao3 tidak ada fitur khusus.

Sider tetaplah pembaca

Itu benar, De sendiri pernah jadi salah satunya. Ada beberapa hal yang membuat kita bisa menjadi bagian dari sider. 
  1. Awalnya tertarik dengan fanfik karena summary-nya, tapi setelah baca prolog tidak sesuai ekspetasi, makanya ini bisa berefek pada jumlah views di chapter pertama yang selalu lebih banyak daripada chapter-chapter berikutnya.
  2. Masih belum paham dengan konsep di wattpad. Jadi bagi yang menambahkan cerita ke library pribadi otomatis akan dapat notifikasi setiap penulis mengupdate cerita. Tapi, banyak juga yang hanya menambahkan ke reading list. Fyi, buat kalian yang menambahkan cerita ke reading list ini tidak akan pernah tahu apabila ada update cerita seandainya penulis mempublish chapter baru, kecuali kamu masukin juga cerita itu ke library kamu. Pembaca yang kayak gini hanya membaca diawal tanpa tahu apakah ada update kelanjutannya sebelum mengecek isinya kembali.
  3. Cuma mau baca tapi bingung mau komen apa. Nah ini yang brengsek wkwkwk.
  4. Terlalu keasyikan baca dari chapter awal sampai terakhir, sampai akhirnya lupa kasih voment.
  5. Irit kuota. Baca mode offline trus mencet vote tapi karena internet mati jadi gak ke vote deh.

Sider diancam

Udah pelit kasih apresiasi, penulis kesel terus marah-marah dan akhirnya ngancem gak bakal lanjutin cerita. Nah loh!

Kesel itu wajar, apalagi kalo emang gak ada vote kebangetan padahal views udah melebihi angka seratus. It happens to me, sometimes. Tapi kalian gak bisa marah-marah gitu aja dan bikin ancaman sepihak yang akhirnya jadi banyak pihak lain yang dirugikan.

Pertama, kasihan sama pembaca yang setia dan rajin voments. Seharusnya mereka menanti kelanjutan ceritanya eh malah berakhir digantung sama penulis.

Kedua, kasihan sama diri kamu sendiri karena akhirnya gak bisa melanjutkan apa yang sudah ditulis. Mood sudah jelek, inspirasi jadi macet, makin mager buat nulis.

Kita gak bisa memaksakan kehendak orang karena kembali lagi ke selera. Mana tau kalau alur cerita yang kamu tulis gak sesuai ekspetasi pembaca, misalnya karakter favorit mereka mati dan bikin mereka males lagi ikutin ceritanya. Kita juga gak tau apakah pembaca yang sebelumnya mengikuti cerita kita dari awal belum sempat baca lagi karena kesibukan pribadi sehingga belum bisa buka wattpad. Siapa tau dia lupa password dan belum sempet ngecek akunnya lagi.

Menurut De tindakan mengancam dengan marah ini tidak baik. Mendingan sih di sindir aja dengan kata-kata yang kesannya gak mengancam tapi at least bisa bikin otak mereka nyadar bahwa sebuah karya perlu diapresiasi. Misal...

"makasih loh buat sider, berkat kalian cerita gue masuk ranking 1 di fanfiction." 
"kalo kalian suka sama ceritanya jangan lupa support dengan voment dikolom komentar. Walaupun ceritanya udah tamat bukan berati gak harus dikasih voment kan? Saling menghargai aja satu sama lain."

Mari kita sentil para sider ini dengan kata-kata andalan kalian. Boleh juga iseng tanya ke pembaca mengenai alurnya, apakah membosankan, bagaimana konfliknya, dll. Pancing dengan kata request. Misalnya "aku mau buka request nih untuk 5 orang pertama, kalian kasih ide cerita nanti aku bikinin oneshot." Biasanya yang sider langsung muncul setelah ini, sekadar memberi opini mereka. Tips ini work it.

Kembali lagi ke awal, tentang opini penulis pro yang mengasihani sider ini.

Sider kan pembaca, kalau karya kalian bagus pasti banyak yang meninggalkan jejak kok. Udah ada yang mau baca aja seneng banget, vote cuma jadi bonus.

Well, gak ada salahnya berpendapat seperti itu, bahkan untuk penulis yang udah jago merangkai kata dan karyanya dijunjung penuh kehormatan setinggi langit. Tapi mereka bisa beropini demikian karena posisi mereka yang sudah terkenal. Karyanya populer di kalangan pembaca bahkan sampai ada pembaca yang cuma mau baca cerita karya doi aja. Coba kalo mereka masih newbie. Apakah mereka masih bisa berbicara seperti itu?

Opini seperti itu jatuhnya kontradiktif. Penulis baru butuh feedback dari pembaca sebagai masukkan mereka untuk lebih baik ke depannya. Gak ada yang tau kalo dia punya potensi lebih baik daripada penulis senior yang punya bejibun followers. De sering banget menemukan tulisan yang bagus tapi akhirnya harus berhenti ditengah jalan karena salah satu penyebabnya minim apresiasi. Kalo sudah terjadi seperti itu siapa yang patut disalahkan? /noleh ke arah sider/

Sider memang sulit dibasmi, sama kayak koruptor di negara kita ini. Sebagai penulis, baiknya tidak bersumpah serapah kepada sider yang akhirnya bikin pembaca lain jadi ilfeel sama kamu. Sebagai pembaca (atau sider), ketika membaca dan tertatik pada cerita tersebut, alangkah baiknya kamu mulai menempatkan diri sebagai penulis. Pikirin betapa sulitnya seorang penulis menyusun plot dari awal, mencari bahan referensi, meluangkan banyak waktunya. Itu semua bukanlah hal yang mudah. Kalo kalian suka sama ceritanya kenapa harus berat mau pencet tombol vote atau komen? Jangan bilang kalo ada yang gengsi mau vote doang karena yang baca ceritanya sesama author 🤭




0 komentar:

Posting Komentar