Pernah melihat author yang menerbitkan fanfiksinya ke dalam buku
fisik? Atau kalian pernah membeli buku fanfiksi author kesayangan kamu?
Jika sudah berarti SELAMAT, ANDA TELAH TURUT BERPARTISIPASI MENYEBARLUASKAN
KONTEN HAK CIPTA.
Tindakan ini sering tidak disadari, padahal jika terus dilakukan bisa memiliki potensi yang sama berbahayanya seperti plagiator.
Memang gak dosa kok kalo mau menerbitkan karya sendiri. Tapi
baiknya dicermati, tulisan yang mau diterbitkan itu melanggar ketentuan gak?
Misal, kamu menerbitkan fanfiksi dengan tokoh yang sudah memiliki hak cipta
seperti Harry Potter. Dari segi cerita, memang jalan ceritanya murni dari hasil
pemikiran kamu dan itu menjadi hak cipta kamu seutuhnya, tapi tetap saja kamu pinjam tokohnya J.K. Rowling. Dan kalo kamu
nekat mau terbitin fanfiksi kamu itu dan dijual ke toko buku terus ketahuan
penulis aslinya, bisa-bisa kamu di penjara atas tuntutan penyebarluasan hak
cipta dari segi tokoh.
Sudut pandang kali ini ditulis atas dasar aku yang geregetan
sendiri sama author yang menerbitkan fanfiksi mereka ke dalam buku, yang
berarti dilarang oleh peraturan undang-undang. Lagi, tulisan ini akan penuh
kontroversi dan semoga author yang baca ini gak tersinggung ya.
Latar Belakang
Tsah, udah mirip tulisan makalah aja ya pakai latar belakang segala. Tapi memang ada banyak
hal yang mendasari seorang author ingin menerbitkan fanfiksi mereka. Beberapa diantaranya sebagai berikut.
Keinginan menghasilkan karya dalam bentuk fisik
(seperti buku). Mungkin jika stuck menulis di portal online aja khawatir untuk
ke depannya tulisan mereka bisa kena plagiat. Meskipun dari beberapa aplikasi
seperti wattpad dan asianfanfics tidak bisa mengcopy-paste tulisan sembarangan.
Tapi ada beberapa trik yang bisa dilakukan agar tulisan itu bisa di copy (maaf
De gak bisa bocorin, nanti banyak plagiator deh).
Ingin lebih produktif menghasilkan uang. Lagi-lagi uang 🎤
Alasan lain juga bisa dari keinginan dari pembaca itu
sendiri. Melihat dari author yang punya potensi besar dalam menulis cerita, tentu
para pembaca yang sejatinya fans a ka
bucin fanfiksinya author tersebut ingin bisa menikmati karyanya melalui tulisan
nyata yang dituang dalam buku.
Jujur, De pernah mendapat tawaran untuk menerbitkan fanfiksi
ke dalam buku dan nyaris tergoda.
De udah bilang kalo self publishing ini “haram” hukumnya tapi
oknum ini ngotot kalau tindakan itu gak salah selagi kita gak merugikan penulis
asli atau orang yang kita gunakan sebagai nama tokoh dalam ceritanya. Well, itu
tetep tidak bisa Ferguso!
Tawaran kedua datang baru-baru ini dari seorang agent yang
menawarkan untuk mempublikasikan fanfiksi Even If I Die, It’s You ke portal
online mereka, dengan iming-iming bisa menghasilkan uang. Sistemnya kurang
lebih mirip koin di Webtoon.
Tapi balik lagi, fanfiksi yang De tulis kan pakai tokoh RPS
(Real Person Slash) dan meskipun tokoh ini real alias orang beneran (Taehyung
dan Jungkook), tentu saja gak bisa sembarang publish, because their belongs to Big Hit
and I couldn’t take money using their popularity.
Bagian ini nantinya akan ku bahas di part 2.
Kenapa Tidak Boleh?
Mengutip dari wicksn dalam tulisan rant book-nya How Not To Be Pro On Wattpad, terdapat peraturan UU No. 28 Tahun 2014 Pasal 43 poin d
sebagai referensinya, termasuk referensi dalam tulisan sudut pandang kali ini.
“Pembuatan dan penyebarluasan konten hak cipta melalui media teknologi informasi yang bersifat tidak komersial dan/atau menguntungkan Pencipta atau pihak terkait, atau Pencipta tersebut menyatakan tidak keberatan atas pembuatan dan penyebarluasan tersebut.”
Melihat dari isi UU tersebut bisa diambil kesimpulan siapapun diperbolehkan
menulis fanfiksi dan mempublikasikannya di portal online seperti ffn, wattpad, ao3, atau lainnya dengan menggunakan karakter yang sudah ada selama bukan untuk kepentingan
komersil.
Lalu gimana kalo semisal masih berniat menerbitkan fanfiksi
tapi bukan ke penerbit terkenal kayak Grame*dia alias self publishing?
Ya gak boleh, Bambank! Kan sama aja nanti ujung-ujungnya
menghasilkan uang dari penjualan buku itu.
Nah, gimana kalo udah terlanjur basah terbit dan jatuh ke tangan
pembeli?
Apa
boleh buat, yang terjadi biarkanlah terjadi. Tapi kalo
suatu saat bukunya dilihat oleh penulis asli yang punya hak cipta
tokohnya, jangan nangis kalo nanti kamu dituntut secara hukum.
Bagian tersulit itu memang membasmi para author dan
publisher yang nackal-nackal ini. Mereka telah dibutakan oleh uang. Lagi-lagi
uang (2) 🎤
Yang Boleh
Larangan diatas bukan berarti menutup peluang bagi siapapun
untuk menjual tulisan mereka. Kamu masih punya kesempatan menerbitkan karya dengan
cara mengganti nama tokoh.
Sebagai contoh, author webtoon Our Omega Leadernim menggambar
tokoh yang mirip dengan Taehyung dan Jungkook karena terinspirasi dari the real
person dan menjual karyanya di Patreon. Tapi dia mengganti namanya sehingga hal
itu tidak akan menimbulkan konflik hak cipta untuk ke depannya.
Khusus untuk buku, mengutip kembali dari wicksn, beberapa author
yang menerbitkan buku dan mengganti nama tokohnya yaitu Anna Todd atau E.L.
James.
![]() | |
Tokoh Our Omega Leadernim yang mirip member BTS |
Terakhir untuk penutup, melalui tulisan ini De sama sekali gak berniat menjatuhkan siapapun. De cuma mau kasih advice kalo sebenarnya hal yang kayak gini bisa kita hindari loh! Seandainya nanti kalian menemukan case yang sama lalu kalian gak bisa kasih warning ke authornya, setidaknya
kalian bisa kasih warning ke sesama pembaca sebagai tindakan pencegahan dini //udah kayak
iklan aja//. Supaya pembaca tidak mendukung author dalam membeli karya mereka untuk mencegah terjadinya pelanggaran hak cipta.
Susah di bilangin author-author di wattpad. Fandom naruto apalagi :( marak banget self publishing. Mana harganya hanpir mencapai 300K. Saya sudah pernah bilangin ke salah satu author. Twpi berujung di bully,dibilang ga mampu belilah. Bukan gamampu beli. Masalahnya penerbitan fanfiksi gini ga ada payung hukumnya.
BalasHapusMiris sama author dan penggemarnya yang cuma mementingkan keuntungan pribadi. Hanya karena ceritanya bagus, mereka sampai bucin dan rela beli. Mereka belum kena batunya aja. Btw aku salut sama kamu yang mau speak up, aku juga pernah seperti itu. Tetap semangat!!!
Hapus